Rabu, 25 Juli 2012

Olga Lydia Tanggapi Kabar Tempe Langka di Indonesia


Olga Lydia menanggapi kabar langkanya tempe dan tahu di Indonesia. Lydia menyayangkan jika kedua makanan tersebut harus tidak ada. Seperti diketahui bahwa para penjual tahu dan tempe mengancam akan mogok karena mahalnya harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan dua makanan itu.



"Bahkan ada demo tiga hari. Tahu dan tempe dekat sekali dengan masyarakat Indonesia. Sayang kita enggak punya petani kedelai yang banyak," ujar Olga saat ditemui di 21Cineplex, Setia budi, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2012) malam.

Meski tidak mengetahui kedelai jenis tanaman apa, namun menurut Olga pemerintah harus segera melakukan riset. Selain itu, harus survei kembali mengapa petani sudah tidak tertarik menanam kedelai.

"Saya enggak tahu kedelai ini berdasarkan tanaman apa, semuanya harus diriset. Saya tidak tahu itu hidupnya di tropis apa enggak. Kalau ditropis, ini jadi pertanyaan kenapa petani kita tidak menarik untuk menanamnya," terang perempuan berwajah oriental itu.

Olga menambahkan bahwa penanaman kedelai harus bisa efisien. Apalagi, masyarakat Indonesia banyak yang mengkonsumsi tempe.

"Ini semua harus efisien. Kalau tidak efisien dan tidak menguntungkan buat petani kita buat apa mereka tanam. Berdasarkan riset, konsumsi tempe di Indoensia berapa, jangan tiba-tiba habis. Semua harus bisa diprediksikan. Tempe terutama, itu makanan yang sangat lekat dengan masyarakat Indonesia," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar